.“Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”
(Puing – album Sarjana Muda 1981)
.“Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”.
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)
.”Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki – album Opini 1982)
.“Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”.
(Maaf Cintaku – album Sugali 1984)
.“Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”.
(Berkacalah Jakarta – album Sugali 1984)
.“Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”.
(Cik – album Sore Tugu Pancoran 1985)
.“Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.
(Entah – album Ethiopia 1986)
.“Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang – album Ethiopia 1986)
“Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”.
(Ya Ya Ya Oh Ya – album Aku Sayang Kamu 1986)
.“Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”.
(Selamat Tinggal Malam – album Aku Sayang Kamu 1986)
——————————————————–
.“Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”.
(Kota – album Aku Sayang Kamu 1986)
“Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”.
(Lancar – album Lancar 1987)
.“Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”.
(Surat Buat Wakil Rakyat – album Wakil Rakyat 1987)
.“Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”.
(Nak – album 1910 1988)
.“Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”.
(Mimpi Yang Terbeli – album 1910 1988)
.“Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”.
(Ibu – album 1910 1988)
.“Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”.
(Buku Ini Aku Pinjam – album 1910 1988)
.“Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”.
(Ada Lagi Yang Mati – album 1910 1988)
19.“Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”.
(Perempuan Malam – album Mata Dewa 1989)
“Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.
(Nona – album Mata Dewa 1989)
——————————————————–
“Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”.
(Oh Ya! – album Swami 1989)
.“Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”.
(Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) – album Swami 1989)
.“Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”.
(Condet – album Swami 1989)
.“Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”.
(Bongkar – album Swami 1989)
25.“Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”.
(Bongkar – album Swami 1989)
.“Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”.
(Bongkar – album Swami 1989)
.“Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang jagoan menjadi makhluk picisan”.
(Rajawali – album Kantata Takwa 1990)
“Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata”.
(Paman Doblang – album Kantata Takwa 1990)
.“Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”.
(Orang-Orang Kalah – album Kantata Takwa 1990)
30.“Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”.
(Nocturno – album Kantata Takwa 1990)
——————————————————–
.“Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”.
(Kesaksian – album Kantata Takwa 1990)
.“Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah maha tinggi dan maha esa, Allah maha lembut”.
(Kantata Takwa – album Kantata Takwa 1990)
33.“Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”.
(Gelisah – album Kantata Takwa 1990)
.“Bagaimanapun aku harus kembali, walau berat aku rasa kau mengerti”.
(Air Mata – album Kantata Takwa 1990)
.“Alam semesta menerima perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”.
(Untuk Bram – album Cikal 1991)
.“Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”.
(Pulang Kerja – album Cikal 1991)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar